Anak perempuan berseragam SD dalam foto ini sedang melayani pembeli di warung orang tuanya. Saya mengambil gambar ini pada Senin, 24 Juli 2017. Warung oleh-oleh itu terletak di tepi jalan raya Karangreja, jalan menuju Pemalang dari arah Purbalingga, jalur utara Jawa. Kalau saya pulang kampung bersama keluarga dengan kendaraan sendiri dan lewat jalur ini, biasanya saya singgah di warung ini untuk beli buah nanas. Buah nanas jadi salah satu tanaman utama di kebun dan hutan di daerah ini. Orang tua anak perempuan ini juga punya kebun nanas. Anak perempuan ini melayani pembeli dengan cekatan, cepat, dan lincah. Suara keras, intonasi jelas, menyebut harga-harga dagangan juga cepat, tangan terampil menyodorkan dagangan. Sebenarnya ada seorang perempuan dewasa yang jaga warung juga. Tapi sepertinya ia pekerja di kebun nanas. Ia pakai sepatu boot, pegang pisau besar, dan baju yang ia pakai dilapisi celemek. Sedari saya di situ, ia diam saja, tidak melayani pembeli. Hanya mengupas buah nanas. Setelah saya bicara-bicara dengannya, saya menyimpulkan ia perempuan dengan difabel tunarungu. “Ibu kamu ke mana, Nak?”, tanya saya pada anak perempuan berseragam SD ini, karena saya ragu dengan harga-harga yang ditawarkan olehnya. Beberapa sangat murah, beberapa yang lain sangat mahal. “Ibu sakit. Baru pulang dari puskesmas”, jawabnya cepat dan keras. Sementara perempuan dewasa yang pekerja kebun, tidak tahu samasekali harga-harga barang. Lalu dengan suara keras pula, saya tanya pada perempuan itu dengan bahasa Jawa Ngapak Kromo Inggil, “Itu anaknya yang punya warung nie kan Bu? Bapaknya ke mana?”, tanya saya. “Iya. Bapaknya ke gunung, belum balik. Betulin saluran air. Pipa saluran air kita dari gunung ada yang rusak”, jawabnya tak kalah keras di depan muka saya. Gunung yang dimaksud perempuan itu adalah bukit. Daerah ini memang daerah berbukit-bukit, dengan gunung Slamet sebagai penyangganya. Iklan Akhirnya Ibu pemilik warung muncul dari balik pintu warung. Dengan daster lusuh dan sweater tebalnya, ia tampak kedinginan dan pucat. Saya menyapanya, dan mengkonfirmasi harga jual yang disebutkan oleh puteri kecilnya itu. Dan,.......yakkk....., salah semua. Minuman olahan buah nanas seharga Rp. oleh puterinya dihargai Rp. Lalu saya tawar jadi 20 ribu rupiah, saya tawar 15 ribu tidak dapat. Opak singkong seharga Rp. puterinya jual seharga 22 ribu rupiah, nanas kecil satu ikat Rp. harga versi anak kecilnya jadi 25 ribu rupiah, dan seterusnya. Tetiba saya jadi teringat kebun nanas di atas bukit milik orang tua kawan baik saya, Reggy, di Dok V Jayapura, Papua. Di sana juga, pipa air mengular dari bukit nanas dan buah merah turun ke kampung. Kata Bapa Reggy, mereka rumah-rumah dekat bukit itu dapat air bersih dari pipa air yang bersumber dari gunung. Masyarakat baku buat sendiri saluran air. Ada memang sebuah organisasi nirlaba yang kasih bantuan pipa. Tapi terbatas. Teman saya yang lainnya, Verro Meak di Fakfak, Papua, melakukan penelitian terhadap distribusi air bersih di Distrik Fakfak Tengah pada 2016. Bahkan di Fakfak, yang masyarakat adatnya, khususnya Suku Mbaham Matta, memandang air sebagai sumber kehidupan, setara agama dan ideologinya mereka menyebutnya dengan istilah “Kra”, namun mengalami keterbatasan air bersih. Di Distrik Fakfak Tengah, terdapat sistem pipanisasi oleh PDAM. Tapi, dalam temuan Verro Meak di 13 kampung dan satu kelurahan di Distrik Fakfak Tengah, sistem pipanisasi tersebut belum termanajemen dengan baik. Pendistribusian belum merata, saat musim kemarau tiba tidak ada solusi mengatasi kekeringan. Selain itu, juga dijumpai indikasi perlakuan diskriminatif dalam distribusi air. Di banyak daerah di negeri ini, kebutuhan air bersih di kampung-kampung bersumber dari gunung dan bukit. Kesulitan mereka hadapi, terutama saat musim kemarau melanda. Daerah Gunung Kidul, Yogyakarta misalnya, merupakan daerah langganan kekeringan. Begitu juga daerah-daerah di lereng gunung Slamet Jawa Tengah. Sejak sekitar Mei-Juni atau bulan puasa 2017 hingga kini kesulitan air bersih, dan belum ada upaya dari pemerintah untuk mengatasi situasi itu. Sebagaimana dilansir Saat saya pulang kampung Lebaran Juni 2017, debit air sungai-sungai yang saya lewati di sepanjang lereng Slamet hingga Kampung halaman saya, Bocari-Purbalingga, masih cukup besar. Namun saat saya pulang kembali pada akhir Juli ini debit air sudah sangat berkurang. Di kampung saya dan tetangga-tetangga kampung, jika air sumur kering di musim kemarau, maka sungai adalah sumber air bersih kami. Kadang, juga mencari dan menggali mata air baru di sawah, atau dekat-dekat sungai. Tak jarang, perempuan, anak-anak-lah yang menimba atau mengangsu air dengan jirigen atau ember dan berjalan kaki jauh. Saya kanak-kanak mengalami situasi itu. Di Hari Anak Nasional beberapa hari lalu, Presiden Jokowi melakukan kampanye anti bullying di lingkungan anak dan sekolah, serta menghibur sejumlah anak-anak di Jambi, Sumatera dengan main sulap. Kotak kosong disulap jadi bunga. Ternyata pandai main sulap??! Jujur, saya takjub, setelah pada hari buku, ia duduk-duduk bersama anak-anak di Jawa Barat untuk mendongeng legenda-cerita rakyat Lutung Kasarung. Dan di Cilacap juga pernah bercanda, main tebak-tebakan dengan anak-anak pakai Bahasa Ibunya mereka, “Jawa Ngapak”. Tapi Mr. Presiden, jangan lalu sulap bukit-hutan penyangga kehidupan jadi jalan trans, sulap hutan adat jadi sawah, sulap belantara kaki gunung jadi PLTP, sulap pohon sagu jadi padi. Jangan “pindahkan” fauna di rimba belantara ke museum zoologi. Jangan “pindahkan” flora di hutan ke kebun raya. Yang terlanjur stop sudah sekarang, lalu lakukan pemulihan pada alam dan korban terdampak. Sebab kalau diteruskan, presiden-presiden mendatang terlalu banyak bahan mendongeng buat anak-anak kita. Karena hutan, bukit, sungai, belantara, dan seisinya musnah sudah tinggal cerita, fabel, dan legenda. Sulap distribusi dan stok air bersih di kampung berbukit-bukit jadi lancar dan berkecukupan boleh. Sulap kulit nanas jadi mainan anak-anak juga boleh. Air adalah sumber kehidupan semua makhluk. Termasuk bagi anak kodok atau kecebong. Dan tak terkecuali bagi anak-anak. Semua orang, semua anak perlu dan berhak atas air bersih. Anak-anak juga perlu berkawan dan bermain dengan air. Rimba belantara mesti ada. Air harus melimpah. Tidak menyulap hutan menjadi lahan proyek berarti menjaga air terus mengalir. Cipali, 24 Juli 2017 Ikuti tulisan menarik Adiani Viviana lainnya di sini.
ProduksiPadi Meningkat Berkat Pompa Air Tenaga Surya oleh Gapey Sandy Mikro Hidro, Inspirasi dari Gurung Mali Menembus Keterbatasan oleh Kamra Suci Pelajar SMP Olah Limbah yang Cemari Sungai Jadi Bioetanol oleh Lugas Wicaksono
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Air sangat penting dalam kehidupan, tanpa air semua makhluk hidup yang ada di bumi akan mati. Tanpa air manusia bisa kehausan , kekurangan zat air di badannya hingga mengakibatkan kematian. Tanpa air, hewan juga akan kehausan dan akhirnya mati. Begitupula tanah tanpa air akan menjadi tandus dan gersang, tumbuh-tumbuhan akan layu dan kering hingga kemudian air adalah masalah dunia dan masalah kehidupan. Dalam alqur’an dikatatakan bahwa air adalah sumber kehidupan, dan dari air segala makhluk hidup dijadikan. Asal mula air itu bersih , dapat di gunakan untuk bersuci atau membersihkan segala sesuatu dari kotoran. Dan untuk minum yang sangat penting artinya bagi kesehatan, baik individu, keluarga, masyarakat maupun lingkungan. Akan tetapi kenyataannya air bersih sekarang itu susah didapatakn karena air mulai tercemar, tidak bersih lagi seperti asal mulanya dahulu karena di sebabkan oleh perilaku dan perbuatan manusia yang tidak bersahabat lagi dengan alam. Akibat dari tercemarnya air menyebabkan rusaknya ekosistem dan kelestarian alam bahkan terancamnya kehidupan manusia yang akan menimbulkan berbagai penyakit yang disebabkan karena air yang tidak bersih lagi akibat hilangnya kesadaran manusia terhadap pentingnya air air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur. Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit akibat Pencemaran Air bagi Masyarakat. Air yang tercemar tentu membawa banyak kerugian bagi masyarakat, mengingat kedudukan air sebagai salah satu elemen terpenting dari kehidupan kita. Berikut ini sebagian akibat pencemaran air bagi kehidupan sehari-hari yang seluruhnya bermuara pada satu hal, yaitu yang mengakibatkan terganggunya kesehatan. • Tumbuhnya mikroorganisme berbahaya yang berasal dari pembusukan sampah. Jika masuk ke dalam tubuh, mikroorganisme ini akan menimbulkan bahaya seperti penyakit. • Air yang beracun, sehingga berbahaya jika dikonsumsi. Racun ini bisa berasal dari limbah kimiawi dari rumah tangga, industri, pestisida dari kegiatan pertanian, dan sebagainya. • Kesulitan untuk memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. • Terganggunya keseimbangan ekosistem di dalam air; yang bisa berdampak juga untuk kehidupan manusia, contoh berkurangnya populasi ikan di sungai atau laut. Air memberikan banyak manfaat bagi hidup kita. Dengan air kita dapat makan, minum, mencuci, mandi, membersihkan barang, bermain, dan sebagainya. Lalu pernahkah terlintas dipikiran kita bagaimana jika kita hidup di bumi ini tanpa air? Yang menyebabkan lingkungan air tercemar dan rusak adalah disebabkan karena kesalahan dan kelalaian kita sebagai manusia dalam memanfaatkan, memelihara, dan merawat ketersediaan air dalam kehidupan sehari-hari Lalu setelah menyadari akan segala kecerobohan ini kita seharusnya dapat berubah. Kita harus berubah, mencoba berpikir dengan segala potensi akal sehat yang kita miliki untuk dapat berbuat demi menyelamatkan kelestarian air di bumi ini. Untuk menjaga kelestarian air ada beberapa hal yang dapat kita lakukan yaitu • Menghemat penggunaan air bersih. • Membuang sampah pada tempatnya. • Mengadakan pengolahan limbah secara benar. • Menjalankan reboisasi agar hutan tetap terjaga kelestariannya. • Mencegah penebangan pohon secara liar. • Mengadakan sosialisasi tentang betapa pentingnya melestarikan lingkungan air dan peranan air dalam kehidupan umat manusia. • Menghapus sistem penambangan secara liar tanpa mempertimbangkan keseimbangan ekosistem. • Membersihkan daerah sumber-sumber air bersih dari segala sampah. • Menciptakan suatu lingkungan yang asri, dengan di mulai dari lingkungan rumah kita sendiri. • Menjaga stabilitas ketersediaan air bersih di dalam tanah. Oleh karena itu, marilah kita melakukan perubahan sekecil apapun sejak dini demi kelangsungan hidup yang lebih baik lagi bagi generasi penerus bangsa. Dimulai dari sekarang mari lakukan secara bersama-sama berpikir dan berupaya untuk “menyelamatkan” kelangsungan kehidupan di muka bumi ini dengan upaya “melestarikan” keberadaan air. Lihat Nature Selengkapnya
Airmerupakan sumber daya alam yang digunakan oleh hajat semua makhluk hidup. Rata-rata kebutuhan air yaitu sebesar 60 L/orang/hari, diperkirakan setiap harinya kebutuhan air bersih ini akan meningkat dari tahun ke tahun seiring bertambahnya populasi manusia (Pitoyo dan Mohammad 2014).
Ilustrasi Sumber Sejarah Kerajaan Kalingga. Sumber UnsplashSumber sejarah Kerajaan Kalingga menjadi poin penting untuk dapat mengetahui sebagian kejadian di masa dari buku Mengenal Kerajaan-kerajaan Nusantara, Kerajaan Kalingga merupakan kerajaan dengan corak Hindu yang terletak di Jawa Tengah. Kerajaan ini diperintah oleh Ratu Shima yang sangat bijaksana dan mengetahui bagaimana kehidupan di masa Kerajaan Kalingga, diperlukan sumber sejarah. Lantas, apa saja sumber sejarah kerajaan Kalingga?Sumber Sejarah Kerajaan KalinggaIlustrasi Sumber Sejarah Kerajaan Kalingga. Sumber UnsplashBerikut ini adalah sumber sejarah Kerajaan Kalingga, yaitu1. Kisah LokalSejarah Kerajaan Kalingga berasal dari berbagai sumber, salah satunya adalah lisan. Sumber lisan atau kisah lokal mengenai Kerajaan Kalingga berkembang di bagian utara Jawa kisah lokal tersebut diceritakan mengenai seorang ratu yang sangat menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran. Ratu tersebut bernama Ratu Shima yang senantiasa mendidik kejujuran pada Cerita PahyanganDi dalam cerita Parahyangan dikisahkan mengenai asal usul Ratu Shima yang memiliki keterkaitan dengan Kerajaan hanya itu, adanya Kerajaan Kalingga juga terikat dengan beberapa kerajaan lain seperti Kerajaan Sunda, Kerajaan Sriwijaya, dan Kerajaan Mataram Catatan I-TsingDi dalam catatan I-Tsing yang ditulis sejak tahun 664 hingga 665 Masehi, dikisahkan bahwa di abad ke-7 tanah Jawa merupakan pusat pengetahuan untuk agama Buddha di dalam wilayah Kerajaan Kalingga terdapat Hwining yang merupakan seorang pendeta Tiongkok. Pendeta tersebut adalah orang yang menerjemahkan kitab agama Buddha ke dalam bahasa Tiongkok. Ketika menjalankan tugasnya tersebut, Hwining menjalin kerjasama dengan Janabadra yang merupakan pendeta asli Prasasti TukmasPrasasti Tukmas merupakan sumber sejarah Kerajaan Kalingga yang ditemukan di Desa Labak, Magelang atau sebelah barat dari lereng Gunung tersebut ditulis memakai bahasa Sanskerta dan huruf Palawa. Di dalamnya menceritakan tentang mata air jernih dan bersih di wilayah Kerajaan Kalingga yang sama dengan Sungai Gangga di Prasasti SojomertoPrasasti Sojomerto juga menjadi sumber sejarah dari Kerajaan Kalingga yang ditulis dalam aksara Kawi dan Melayu Kuno. Prasasti ini ditemukan di Desa Sojomerto, Batang, Jawa dari prasasti yang berasal dari abad ke-7 ini berkaitan dengan keluarga Dapunta dia sekilas pembahasan mengenai sumber sejarah Kerajaan Kalingga.LAU
Gambaranimasi air dan kehidupan tumbuhan. Gambar poster air sumber kehidupan - Kehidupan bawah laut juga terdapat beragam makhluk hidup yang menempatinya. Kuba terletak di Karibia utara pada pertemuan Laut Karibia Teluk Meksiko dan Samudra AtlantikKuba adalah selatan dari Florida dan Bahama barat dari Haiti dan timur Meksiko.
- Air adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Begitu pula hewan dan tumbuhan, semua memerlukan zat cair untuk bertahan hidup. Karena banyaknya kebutuhan akan air, tak heran jika sumber air harus terus dijaga kelestariannya. Manfaat air bagi kehidupan Air memiliki banyak manfaat sehingga digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh semua makhluk hidup termasuk manusia. Beberapa jam saja tidak minum air, maka tubuh akan lemas dan dapat mengalami dehidrasi. Bahkan jika dalam waktu beberapa hari manusia, tumbuhan atau hewan tidak minum air, mereka bisa mengalami kematian. Berikut ini beberapa manfaat air yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari Minum dan memasak Mandi dan mencuci Pertanian, perikanan dan peternakan Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Sarana transportasi dan pelayaran Sarana olahraga seperti renang, ski air, arung jeram, dan lainnya Untuk pariwisata Cara menghemat air Begitu banyaknya kebutuhan makhluk hidup terhadap air membuat manusia kadang berlebihan dalam menggunakannya. Padahal jika tidak dilestarikan dan dihemat saat memakainya, air juga lama kelamaan akan habis. Sumber air pun bisa kering jika terus menerus diambil secara berlebihan sementara alam lingkungan sekitarnya tidak dijaga dengan baik. Agar sumber air tetap dapat mengalirkan air bersih ke rumahmu dan bisa digunakan dalam jangka waktu lama, ada beberapa cara yang bisa sama-sama dilakukan. Berikut ini adalah cara menghemat air, sehingga keberadaannya dapat terus lestari Menggunakan air sesuai kebutuhan dan tidak membuang-buang air. Menutup keran air jika tidak digunakan agar air tidak terbuang, dan membuka seperlunya saja. Jika keran bocor, segera ganti yang baru atau lem bagian yang bocor agar tetesan airnya tidak terbuang percuma. Untuk menyiram tanaman, selalu gunakan air bekas mencuci sayur dan buah. Untuk mencuci kendaraan, gunakan air bekas mencuci pakaian. Sebaiknya mencuci pakaian dalam jumlah banyak sekaligus, agar pemakaian air lebih hemat ketimbang mencuci pakaian sedikit-sedikit. Mandi dengan shower akan menghabiskan lebih sedikit air dibanding dengan gayung. Tidak menyiram jalanan atau halaman dengan air keran yang bersih Cara melestarikan air Untuk melestarikan air bersih, maka sumber air harus dijaga dan dirawat terlebih dahulu. Beberapa sumber air bersih yang harus selalu dijaga keberadannya antara lain; sungai, mata air, sumur, dan juga kali. Agar air di sumber air itu tetap lestari dan bersih, maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan yakni Tidak menebang pohon secara sembarangan sehingga hutan menjadi gundul. Jika hutan gundul, air hujan tidak bisa diserap oleh tanah. Akibatnya sumber air akan kering, dan timbul bencana banjir. Menanam pohon di lahan-lahan yang gundul reboisasi, agar kelestarian hutan terjaga. Tidak mengubah daerah resapan air menjadi bangunan yang tertutup aspal dan beton. Tidak mencemari daerah sumber air dengan limbah atau sampah, dan juga kotoran lainnya. Baca juga Mengenal 4 Teori Penyimpangan Sosial & Penyebab Perilaku Menyimpang Kenali 6 Perubahan Wujud Benda Mencair, Mengembun hingga Menyublim - Pendidikan Kontributor Cicik NovitaPenulis Cicik NovitaEditor Yulaika Ramadhani
Airadalah sumber daya paling penting di bumi karena mahluk hidup seperti Tumbuhan, Hewan dan Manusia sangat membutuhkan air untuk bisa bertahan dan bertumbuh kembang dalam kehidupan. Sebagian besar industri juga membutuhkan air untuk berbagai aplikasi, sehingga ekonomi global juga bergantung pada air. Sebagian besar air di Bumi adalah air asin, yang tidak dapat digunakan []
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID dkctNQGmwanv-gP8PCJM0vvyZz5fGtGMd7w-8jafE0RuIFxZgIlNvQ==
EsDQ. izka826yzy.pages.dev/330izka826yzy.pages.dev/347izka826yzy.pages.dev/233izka826yzy.pages.dev/127izka826yzy.pages.dev/320izka826yzy.pages.dev/218izka826yzy.pages.dev/21izka826yzy.pages.dev/207izka826yzy.pages.dev/174
gambar cerita tentang air sumber kehidupan